Judul : Laut Bercerita
Penulis : Leila S. Chudori
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 379 halaman
ISBN : 978-602-424-694-5
Dalam Laut Bercerita, Leila S. Chudori menyampaikan sebuah kisah yang terasa begitu dekat namun lama tersembunyi: tentang mereka yang hilang, yang disiksa, yang dibungkam oleh sejarah. Melalui tokoh utama bernama Biru Laut, kita diajak masuk ke lorong gelap rezim Orde Baru—tempat di mana idealisme dianggap berbahaya, dan cinta tanah air bisa membuat seseorang menghilang begitu saja.
Biru Laut adalah seorang aktivis mahasiswa di era 1990-an yang berjuang melawan ketidakadilan dan penindasan. Bersama kawan-kawannya, ia menjalani hidup dalam bayang-bayang perlawanan diam-diam, menulis selebaran, mengorganisir pertemuan rahasia, dan menyuarakan keadilan dalam sistem yang menutup mata. Namun perjuangan itu datang dengan risiko yang sangat besar. Satu per satu mereka diciduk, disiksa, lalu menghilang. Termasuk Laut.
Novel ini tidak hanya bercerita dari sudut pandang Laut, tapi juga dari Asmara Jati—adik Laut yang bertahun-tahun mencari keberadaan kakaknya yang tak pernah kembali. Dari mata Asmara, kita melihat betapa kejamnya kehilangan tanpa kepastian, dan betapa hancurnya keluarga yang ditinggalkan tanpa penjelasan.
Leila menyusun kisah ini dengan sangat halus namun kuat. Bahasanya lirih, penuh empati, tapi juga tajam dan mendalam. Ia tidak menggurui, melainkan mengajak pembaca untuk merasakan. Laut Bercerita bukan hanya soal satu orang yang hilang, tapi tentang ratusan—bahkan ribuan—yang pernah dibungkam, dan hingga hari ini masih belum mendapat keadilan.
Buku ini adalah suara untuk yang tak lagi bisa bersuara. Ia adalah bentuk perlawanan lewat cerita, dan juga pengingat bahwa sejarah tidak boleh dilupakan, apalagi dihapus. Lewat novel ini, Leila S. Chudori bukan hanya menulis fiksi, tapi juga membangun jembatan antara generasi, agar luka bangsa ini tidak terkubur begitu saja.