Refleksi Peringatan Hari Literasi Internasional : “Membangun Literasi, Merangkai Peradaban”

Setiap tanggal 8 September, dunia memperingati Hari Literasi Internasional sebagai momentum bersama untuk menegaskan kembali pentingnya literasi bagi kehidupan umat manusia. Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan keterampilan dasar yang membuka pintu menuju pengetahuan, pemahaman, dan kebijaksanaan. Di tahun 2025 ini, refleksi tentang literasi semakin relevan, mengingat arus perubahan global yang begitu cepat menuntut masyarakat untuk terus belajar, beradaptasi, dan berpikir kritis.

Literasi hari ini tidak lagi terbatas pada teks cetak, melainkan meluas hingga ke literasi digital, literasi informasi, literasi finansial, literasi sains, hingga literasi budaya. Kehadiran teknologi yang kian canggih membuat literasi menjadi penopang utama dalam membedakan informasi yang benar dan bermanfaat dari arus informasi yang menyesatkan. Dengan literasi, kita tidak hanya menjadi pembaca, tetapi juga penulis yang mampu memberi kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Peringatan Hari Literasi Internasional tahun ini mengingatkan kita bahwa kesenjangan literasi masih menjadi tantangan nyata. Di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya memiliki akses terhadap sumber bacaan, pendidikan, maupun keterampilan literasi digital. Di sinilah peran lembaga pendidikan, pemerintah, komunitas, hingga perpustakaan menjadi sangat penting sebagai ruang belajar sepanjang hayat yang inklusif dan terbuka bagi semua kalangan.

Refleksi ini juga membawa pesan bahwa literasi bukan sekadar program, melainkan gerakan peradaban. Gerakan yang menumbuhkan kesadaran kritis, memupuk budaya membaca, dan menumbuhkan generasi yang kreatif serta inovatif. Dengan literasi, kita sedang menyiapkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter, toleran, dan memiliki daya saing global.

Di momen Hari Literasi Internasional 2025 ini, mari kita bersama-sama meneguhkan komitmen untuk terus merawat dan menumbuhkan budaya literasi. Mari kita jadikan membaca sebagai kebiasaan, menulis sebagai tradisi, dan berbagi pengetahuan sebagai bagian dari ibadah. Sebab pada akhirnya, literasi bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, melainkan juga tentang bagaimana kita membangun peradaban yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Selamat Hari Literasi Internasional