Hai sobat pembaca,
Kali ini saya akan review sebuah buku karya salah satu penulis Lamongan, Agus Buchori. Selain seorang penulis, beliau juga seorang Arsiparis. Buku yang ditulis kali ini berjudul Sana Sini Literasi. Berbicara mengenai literasi tentu tidak akan pernah selesai untuk dibahas. Lalu apa sih literasi itu?
Literasi adalah kemampuan seseorang untuk menyadari kebutuhan informasi dan saat kapan informasi dibutuhkan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan,mengorganisasikan dan menggunakan informasi tersebut untuk mengatasi persoalan maupun mengambil keputusan.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi, seseorang akan mencari, memilah dan menggunakannya sesuai kebutuhannya. Tapi tahukah bahwa informasi yang ada misal di internet, tidak semuanya benar. Kita harus lebih awas dan jeli dalam setiap mengonsumsi informasi.
Dalam buku Sana Sini Literasi karya Agus Buchori kita akan diajak untuk mengenal literasi lebih dekat melalui tulisan-tulisan yang tersaji dengan ringan. Ada dua bab yang dibahas, bab pertama membahas tentang literasi dan yang kedua tentang menulis dan kreativitas. Langsung aja yuk dibahas, baca sampai selesai ya...
"Karya laksana garis nasib seseorang, yang paling memberi efek dan atau bermanfaat bagi orang lainlah yang paling banyak dikenang di benak pembaca." (Agus Buchori)
Review Buku Sana Sini Literasi
Judul Buku : Sana Sini Literasi
Penulis : Agus Buchori
Desain Cover : Ziham
Layout : Heri Listianto
Penerbit : Pustaka Ilalang
Tahun Terbit : 2021
Tebal Buku : vi+110 hlm
ISBN : 978-623-6253-35-9
Buku Sana Sini Literasi, Agus Buchori mengajak pembaca untuk kembali memahami lebih dalam arti literasi. Tapi tidak hanya arti tapi bagaimana penerapan literasi itu sendiri pada kehidupan.
Bab I diberi judul Sana Sini Literasi. Dalam judul tersebut terdapat sub bab dengan 12 judul.
Saya tidak akan membahas satu-persatu secara mendetail tapi saya akan membahas secara garis besarnya saja.
Ketrampilan Berbahasa dan Kesantunan Seseorang
Paragraf pertama dibuka dengan ungkapan "mulutmu harimaumu". Membaca tulisan ini, saya dengan mudah dapat mencerna pokok bahasan yang akan disampaikan. Bahwa dalam berbahasa dapat menunjukan kesantunan seseorang. Menyampaikan informasi kepada orang lain tidak hanya sekadar menyampaikan tapi perlu pemilihan kata-kata agar informasi tersampaikan sesuai tujuan.
Literasi Sekolah Menjawab Tantangan Zaman
Literasi ada banyak sekali salah satunya adalah literasi sekolah. Sekolah merupakan tempat belajar dan menuntut ilmu, selain itu menjadi tempat untuk mendidik seseorang dan menumbuhkan semangat siswa dalam meraih kesuksesannya. Tapi di sekolah juga sangat perlu untuk menyaring informasi yang didapatkan dan dipakai sesuai kebutuhan dan bermanfaat bagi orang lain.
ada quotes yang menarik dari tulisan ini,
"Pengetahuan bukan lagi sekedar hafalan namun menuangkan kembali menjadi sebuah tulisan adalah sarat pertama seseorang dianggap terliterasi." (hlm. 11)
Membacalah di Sekitar Anak-anak Kita
Lingkungan mempunyai peran penting dalam tumbuh kembang anak termasuk menumbuhkan kebiasaan membaca buku. Ingin anak gemar membaca, orang tua juga harus gemar membaca. Dengan membaca di sekitar anak-anak, akan menjadi teladan anak-anak karena anak lebih bisa menangkap dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Dan yang terpenting sediakan buku untuk mereka.
Ketagihan Membaca Itu Tidak Berbahaya
Siapa nih yang suka baca buku? kalau kamu sampai ketaguhan itu wajar kok. Kalau menurut saya sih, sehari tanpa membaca buku itu rasanya hambar. Bagai sayur tanpa garam. hehe...
Dalam tulisan ini, disampaikan bahwa membaca itu tidak rugi malah semakin kaya. Kaya tidak hanya berupa uang tapi bisa kaya pengetahuan.
"Buku itu guru yang tidak pernah protes dan marah pada kita. Mereka hanya membagi ilmu tanpa mengeluh hanya kita saja yang dipaksa untuk sabar menemaninya dalam duduk, diam, dan mengunyah isinya dengan antusias.
Lebih Bijak Hindari Buku Bajakan
Rasanya ikut jengkel kalau ada orang yang membajak buku karena penulis sudah susah payah menuliskan idenya tapi dengan mudahnya banyak orang yang berbuat curang. Ada beberapa cara untuk menghindari buku bajakan. seperti:
1. Meminjam buku di perpustakaan
2. Jika tidak mampu beli buku karena mahal, bisa disiasati dengan menunggu saat ada obral atau cuci gudang dari penerbit.
3. Menyadari bahwa membeli buku asli adalah wujud penghargaan bagi penulis.
Yang saya bahas di atas merupakan beberapa judul dari 12 judul dari Bab I. Langsung saja bahas Bab II yaitu Menulis dan Kreativitas. Bab II terdiri dari 11 sub judul. Seperti Bab I, saya juga akan review beberapa judul saja di bab II ini ya...
Menulis Itu Menghibur diri
Saya sangat setuju bahwa menulis itu menghibur diri. Disaat saya jenuh atau sedang mencoba melupakan masalah, menulis adalah caraku membebaskannya.
"Saya menulis cerita Harry Potter sebenarnya tidak khusus kutunjukan untuk konsumsi anak-anak, namun saya menulis absolutely for my self (benar-benar untuk diriku sendiri)." -- J.K Rowling -
Siapa yang tidak tahu dengan J.K Rowling penulis buku Harry Potter yang karyanya mendunia?
Dalam tulisan Menulis Itu Menghibur Diri, Agus Buchori menceritakan tentang perjalanan hidup J.K Rowling.
Menjaga Kertas Melestarikan Peradaban
Keberadaan kertas menjadi sarana untuk merekam lewat tulisan maupun gambar. Dengan menjaga kertas dapat melestarikan peradaban. Selain itu dengan kemunculan kertas, berperan menumbuhkan budaya literasi. Ilmu pengetahuan juga dengan mudah dapat menyebar melalui tulisan di kertas.
Tapi perlu kesadaran bersama untuk melestarikan kertas agar tidak punah. Salah satunya dengan menjaga alam. Karena dengan kertas kita merekam segala olah rasa dan laku kita untuk bisa dibaca generasi berikutnya.
Menjadi Blogger Yang Jujur
Bagaimana menjadi blogger yang jujur? Bagi yang punya blog pasti sering sekali menulis di blognya. Entah itu hanya sekedar berbagi kisah, pengalaman ataupun review. Review di sini bisa berupa produk, tempat, makanan dan banyak lainnya. Dan itu semua ditulis dengan gaya tulisan masing-masing. Tiap orang mempunyai gaya penulisan berbeda-beda tapi perlu diingat bahwa poin utama menulis adalah kejujuran. Karena tulisan lebih utama menunjukkan kredibilitas kita sebagai penulis. Yang artinya bagimana seorang blogger dapat menyampaikan tulisannya dengan jujur dan bermanfaat buat pembacanya.
Agus Buchori menyatakan pendapatnya bahwa tulisan di sebuah blog, meski diolah secara pribadi oleh pemilik akun blog tersebut, setidaknya harus mengacu pada prinsip jurnalisme yaitu mengungkap fakta bukan malah menjadi ajang bergosip ria. Dan aku sendiri setuju tentang hal ini. Oh iya, Agus Buchori juga mempunyai blog yang bisa diintip melalui https://guslitera.wordpress.com/
Tulisan Bagus Dan Tulisan Buruk
Menulislah, jangan berhenti meskipun ada orang yang mengatakan tulisanmu buruk atau tidak layak dibaca.
Tidak ada tulisan bagus ataupun tulisan buruk karena sebuah karya tidak dapat disimpulkan dengan hanya dengan itu saja. Dan bukan merupakan tolak ukur bahwa karya yang baik adalah karya yang dimuat media atau menang lomba. Kualitas sebuah karya ditentukan oleh takdirnya.
"Karya laksana garis nasib seseorang, yang paling memberi efek dan atau bermanfaat bagi orang lainlah yang paling banyak dikenang di benak pembaca." (hlm. 91)
Membaca Menggiring Untuk Menulis
Ibarat sebuah permintaan dan penawaran dalam ranah ekonomi yang menjadi dasar ilmu ekonomi, membaca dan menulis pun demikian. Kalau kamu ingin menulis jangan lupa untuk perbanyak membaca. Karena keduanya erat kaitannya dan berkesinambungan satu sama lain.
Dalam menulis butuh kelihaian dalam memilih kata-kata yang baik dan bagaimana tulisan itu menjadi enak dibaca. Caranya dengan membaca tulisan orang lain. Dengan sering membaca kita akan lebih akrab dengan gaya bahasa orang lain dan tentunya perbendaharaan kata kita juga makin meningkat. Selain itu juga dapat memahami ciri gaya tulisan dari penulis lain sehingga kita dapat menemukan ciri khas atau gaya penulisan kita sendiri.
Karena kebiasaan membaca, maka dorongan untuk menulis itu akan datang secara otomatis. Tapi tetap harus dilatih secara terus-menerus.
Nah, itu tadi sedikit review buku Sana Sini Literasi Karya Agus Buchori. Jika penasaran dengan isi buku ini selengkapnya bisa baca di perpustakaan daerah Lamongan atau hubungi penulisnya langsung di agusbuchori@gmail.com atau FB Agus Nus Buchori.