Perempuan masa lalu maupun sekarang adalah kartini. Perempuan bisa disebut sebagai Kartini kalau ia memperjuangkan yang Kartini perjuangkan. Sepanjang dia menjaga semangat Kartini, dialah Kartini sekarang, menjadi seorang Kartini masa kini tidak berarti ia harus menuntut untuk disetarakan, namun mendapat kesempatan untuk berperan.
Perempuan tidak menjadi pesaing laki-laki adalah pernyataan yang menyederhanakan dan tidak sepenuhnya akurat. Perbedaan gender tidak membuat perempuan menjadi "pesaing" laki-laki dalam arti yang negatif atau antagonis. Sebaliknya, laki-laki dan perempuan dapat bekerjasama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Hari Kartini selalu menjadi momentum yang mengingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban. Namun juga merayakan kaum adam yang memilih untuk tidak merasa terganggu oleh keberhasilan istrinya. Kaum adam yang justru bangga ketika istrinya tumbuh. Kaum adam yang memahami bahwa cinta sejati adalah ketika dua jiwa berjalan beriringan, saling menopang, saling mendukung. Sehingga, kaum adam merasa perempuan tidak menjadi pesaingnya.
Makna perjuangan R.A Kartini salah satunya adalah membuka lebar kesempatan berkarya, Keinginan Kartini agar perempuan tidak selamanya dicap hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah, membuka ruang penyetaraan bagi wanita modern bisa berkarya seperti para pria. Perempuan bebas berekspresi, mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan, menyuarakan hasil pemikirannya yang bermanfaat bagi sekitarnya.
Dalam perjuangan R.A Kartini yang mengandung makna diatas menjadi bukti bahwa kaum adam maupun kaum hawa memiliki kesetaraan gender yang sama, tidak ada persaingan maupun perdebatan dalam penyetaraan. Keduanya memiliki kesamaan visi maupun misi dalam memperjuangkan Bangsa dan Negara. (Yayuk)