Judul : Pergi
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2018
Jumlah Halaman : 455 halaman
Siapa yang suka petualangan seru?
Pergi karya Tere Liye ini adalah jawaban untuk pembaca yang kangen dengan kisah aksi dan misteri. Novel yang berjudul Pergi merupakan karya Tere Liye yang menjadi sekuel dari novel Pulang. Novel ini bergenre aksi dan petualangan, yang bisa dinikmati oleh kalangan remaja hingga dewasa. Novel Pergi pertama kali diterbitkan pada April 2018 oleh Penerbit Republika. Menceritakan kelanjutan perjalanan Bujang (alias Si Babi Hutan) yang kini menjadi Tauke Besar Keluarga Tong. Ceritanya beneran bikin penasaran: “kisah tentang menemukan tujuan, ke mana hendak pergi” lewat ingatan-ingatan masa lalu dan pertarungan hidup-mati. Dari kalimat pembukanya saja sudah terasa getarannya – Tere Liye emang jagonya bikin pembaca langsung kecanduan! Bujang di Pergi diwariskan jadi bos Keluarga Tong yang misterius – bayangin, keluarga ini termasuk shadow economy terbesar di dunia. Setelah wafatnya Tauke Besar lama, Bujang harus menghadapi tanggung jawab besar sambil terus meraba-raba makna kehidupannya. Konflik serunya mulai ketika Bujang ditugaskan merebut kembali sebuah prototipe teknologi canggih yang dicuri oleh sindikat narkoba El Pacho. Petualangan berlangsung di perbatasan Meksiko-AS – pasukan Bayangan Tong beradu strategi dengan bajingan Meksiko demi genggaman teknologi untuk deteksi serangan siber. Dalam situasi menegang itu, Bujang bertemu seorang pria misterius. Adegan duel demi prototype ini bikin jantung dag dig dug! Pertarungan itu berbuah kejutan besar. Pria misterius berusia sekitar tiga puluh tahun itu tiba-tiba memanggil Bujang “Hermanito” (adiknya) dengan bahasa Spanyol.
Lho, kok bisa? Ya karena di akhir babak adu keras itu, sang pria itu malah mengucapkan “Adios, Hermanito, adik lelakiku” dan menyebut nama asli Bujang: “Agam”.
Wah, momen ini bikin merinding – cuma sedikit orang yang tahu nama asli Agam! Tere Liye pas banget nih ngasih kejutan yang mengaitkan masa lalu Bujang dengan misteri yang lebih besar. Intinya, Pergi memang mengusung tema “menemukan tujuan hidup” setelah ditinggal orang-orang terdekatnya. Bujang harus menentukan ke mana ia akan melangkah selanjutnya.
Baca Pergi ini rasanya asyik dan seru. Gaya bahasa Tere Liye santai tapi tetap menggigit; banyak dialog bermakna yang bikin pembaca mikir, misalnya adegan-adegan penuh nasihat soal kehidupan dan takdir. Alurnya cepat tapi tidak melupakan sisi emosional – kita dibuat simpatik sama perjalanan Bujang yang penuh liku. Walau ceritanya fiksi penuh aksi, tetap ada nuansa renungan. Pokoknya, buat penggemar cerita aksi-petualangan dan misteri, Pergi ini wajib masuk daftar bacaan.
Novel Pergi ini benar-benar lengkap dari sisi kualitas fisik, pas dibaca di rumah atau di mana saja. Gimana, sudah nggak sabar ikut baca novel Pergi karya Tere Liye ini? Yuk, langsung cek di Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, pinjam bukunya, dan nikmati petualangan seru Bujang!