Fitriyah, atau lebih dikenal dengan nama pena Fitri Areta, lahir di Lamongan pada tahun 1992. Ia kini aktif bekerja sebagai pegawai di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, sekaligus seorang penulis Lamongan.
Aktif sebagai pegiat Forum Lingkar Pena Cabang Lamongan, Fitriyah menulis bukan hanya sebagai ekspresi pribadi, tetapi juga sebagai bentuk cintanya terhadap tanah kelahiran. Ia telah menerbitkan sejumlah karya solo, antara lain 22 Permainan Tradisional di Lamongan (2019), Karena Senja Punya Cerita (2020), Sepatu Sekar (2022), Putri Avery dan Terowongan Ajaib (2023), Reresik Rak (2023), Tari Boran (2024), serta naskah kuliner bertajuk Jejak Kuliner Lamongan yang sedang dalam proses penerbitan. Selain buku solo, ia juga telah berkontribusi dalam lebih dari 12 buku antologi bersama. Beberapa puisinya pernah dimuat di rubrik Radar Bojonegoro dan Citizen Reporter Harian Surya.
Pada tahun 2025, salah satu naskahnya yang berjudul "Makna Berbagi Dawet Beras Kala Menggali Subur Bagi Orang Lamongan" terpilih sebagai karya dalam Bimbingan Teknis Kepenulisan Konten Budaya Lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur. Naskah ini mengangkat tradisi masyarakat tentang makna berbagi kepada tetangga terdekat atas syukurnya bisa menggali sumur. Selain itu untuk membahas nilai-nilai sosial dan filosofi agraris yang hidup dalam masyarakat Lamongan.
Proses penulisan naskah tersebut dilalui Fitriyah dengan penuh semangat riset. Ia mewawancarai para pelaku, juga tokoh masyarakat. Dari data dan kisah-kisah tersebut, ia menyusun narasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga menggugah emosi dan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Bagi Fitriyah, menulis adalah jalan sunyi namun bermakna. Ia percaya bahwa setiap budaya daerah memiliki napas yang patut diabadikan dalam tulisan. Melalui bimtek ini, ia merasa mendapat ruang untuk berkembang, berdiskusi dengan para penulis dari berbagai daerah, serta memperluas sudut pandangnya dalam menulis konten budaya.
Dengan karya dan dedikasinya, Fitriyah terus berusaha menjadi bagian dari upaya merawat budaya Lamongan melalui literasi, menjadikan kata-kata sebagai rumah bagi ingatan kolektif masyarakat.
Media Sosial: Instagram: @bacaanfitri | @fitrialarqom Facebook: Fitri Areta TikTok: @fitrialarqom